Selasa, 14 April 2009

Ngaji dengan hp

My Sony Ericsson

Handphone paling bagus yang penulis miliki sekarang adalah Sony Ericsson K310i. Penulis sangat sayang pada handphone tersebut, karena ia satu-satunya handphone yang penulis miliki. Sebelumnya, atas kebaikan Gus Syif, penulis menggunakan Nokia 1100 yang sempat dibawa pergi haji oleh pemiliknya, Gus Syif.

Belakangan, penulis merasa perlu banyak memasukkan nomor teman ke dalam memori handphone. Karenanya, penulis merasa perlu berganti perangkat handphone. Memori Nokia 1100 hanya mampu memuat 50 nomer. Lagi-lagi, atas kebaikan Gus Syif, Nokia 1100 yang merupakan kenang-kenangan bagi beliau harus penulis kembalikan dan penulis dibantu untuk dapat memiliki Sony Ericsson K310i, yang memiliki kapasitas simpan 1000 nomer kontak.

Suka usil, kadang juga jahil dan iseng merupakan salah satu sifat penulis disamping kadang juga muncul suka ingin tahu. Berhari-hari menikmati ( dan utek, suka otak-atik ) Sony Ericsson K310i yang lumayan lebih baik dari Nokia 1100 pikiran penulis terbawa ke dalam satu fakta, dimensi ukuran Sony Ericsson K310i dan Nokia 1100 dapatlah dikatakan tidak berbeda. Tetapi kapasitas penyimpanan nomor kontak pada Sony Ericsson K310i duapuluh kali lebih besar dari Nokia 1100. Bagaimana bisa?

Bagaimana bisa? pertanyaan tentang hal tersebut tak bisa penulis miliki. Penulis tak punya keahlian teknis memadai untuk itu, juga kesempatan lebih luas untuk mempelajari hal-hal teknis tadi. Tetapi penulis malah tertarik hal lain. Wak Modin sering menerangkan bahwa orang-orang yang telah meninggal ada yang dilapangkan kuburnya, atau yang disempitkan.

Saat penulis kanak-kanak, bahkan juga ketika telah punya anak, penjelasan Wak Modin diatas sering menjadi sesuatu yang mengusik di dalam hati. Siapapun yang meninggal, ia akan dikuburkan dalam liang yang ukurannya bisa dikata tidak berbeda. Tetapi tetap saja Wak Modin menjelaskan tentang orang yang diluaskan atau disempitkan kuburnya.

Tentangluasnyakapasitas penyimpanan nomer kontak masing-masing handphone penulis tidak mampu menjelaskannya secara teknis sebagaimana juga penulis tidak punya kemampuan menjelaskan luas dan sempitnya kubur orang yang meninggal. Tetapi penulis menemukan fakta perbedaan luasruang penyimpanandari dua barang yang dimensi fisiknya sama. Handphne Nokia 1100 dan SSony Ericsson K310i.

Tidak perlu pula ngelantur, penulis harus meyakini perbedaanluas” memory masing-masing handphone dimaksud karena demikianlah faktanya. Penulis juga harus yakin dengan sesungguhnya bahwa orang-orang yang meninggal ada yang diluaskan atau disempitkan kuburnya Allah selalu mampu mewujudkan apa yang dikehendaki-Nya. Kedua hal harus penulis yakini tanpa perlu tambahan penjelasan teknis yang njelimet, Tanpa perlu njlimet bertanya karena penulis juga mendapati fakta bahwa tidak pernah ada satupun orang yang mampu menjelaskan secara rinci tentang segala apapun, bahkan yang tampak oleh indera penglihatannya. Fakta yang penulis dapat mempertanggung jawabkan kevalidannya.

Alhamdulillah, kemajuan teknologi mampu mendekatkan logika dengan hal-hal sam’iyat yang kadang diperdebatkan oleh mereka yang menuhankan egonya.

Akhirnya, penulis ingin menutup tulisan ini dengan pengharapan :

· Semoga penerimaan penulis atas penjelasan Wak Modin di atas mampu menjadi mata rantai yang tersambung kepada para Ulama’, para sahabat dan Nabi Agung Muhammad SAW.

· Kelak, ketika kontrak hidup penulis telah berakhir, mudah-mudahan penulis termasuk golongan orang yang mendapatkan kelapangan alam kubur.

· Mudah-mudahan kedua orang tua penulis, juga para guru dan orang-orang yang berjasa dalam mendewasakan penulis diberikan terang dan jalan yang lapang di alam kuburnya. Amiin.


Usai pengajian yang dilaksanakan di musholla.

Asrama putra berdempet disebelah utara musholla



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

b

Pengikut

Mengenai Saya

Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia