Jumat, 27 Maret 2009

Kearifan Ulama. Fiqh dan Pendidikan

Dalam fiqh, perjalanan manusia sejak lahir hingga dewasa dikategorikan ke dalam 4 ( empat ) masa.
  • Shoby ( kanak-kanak )
  • Mumayyiz ( mulai memiliki pengetahuan )
  • Murohiq ( mulai memiliki kemandirian ) dan
  • Aqil Baligh ( Dewasa dan memiliki tanggung jawab )
Ulama-ulama fiqh memberikan parameter kemampuan bagi masing -masing kategori usia di atas serta perlakuan kepada mereka bagi para orang tua, misalnya kewajiban memberi perintah melaksanakan sholat saat anak memasuki usia 7 tahun.

Jika dikaji lebih mendalam, apa yang ulama fiqh sampaikan dalam bahasan-bahasan fiqhiyah tentang kategori usia di atas, sesungguhnya aspek psikologi (termasuk psikologi perkembangan) tercermin serta terwakili di dalamnya.

Jika fiqh hanya dilihat dari sisi ibadah mahdlah, maka kategori usia di atas akan memiliki dimensi psikologi yang sempit. Akan tetapi jika fiqh dilihat dari sisi ibadah dan mu'amalah (ibadah secara lebih luas) maka kategori usia sebagaimana di atas memiliki kaitan yang lebih luas serta mendasar dengan permasalahan kurikulum pendidikan.

Secara lebih riil tulisan ini ingin menyampaikan, jika kita mendalami pemahaman kategori usia plus parameter/tuntutan kemampuan sebagaimana yang para ulama fiqh sampaikan, sesungguhnya kita telah dapat mendesain sebuah dasar kurikulum pendidikan.

Tulisan ini memang baru sebuah pemikiran awal. Akan tetapi pendidikan model pesantren yang tentu saja kental dengan masalah fiqhiyah merupakan sebuah model pendidikan yang telah dapat "dirasakan" hasilnya. "Kemapanan pribadi" alumnus pesantren secara rata-rata melebihi kemapanan lulusan lainnya. Setidaknya ini terjadi pada dekade - dekade yang lalu.

Penurunan kualitas "kemapanan pribadi" lulusan pesantren pada masa akhir - akhir ini penulis simpulkan sebagai akibat perilaku latah pesantren untuk secara mudah dan tanpa persiapan memadai dalammengadopsi kurikulum pendidikan non pesantren. Pesantren secara tidak sadar terlena dengan promosi kurikulum non pesantren serta hal-hal lain yang merugikan.

Tulisan ini bukanlah ajakan untuk bersikap kolot terhadap perkembangan zaman. Akan tetapi apa yang para salafus sholih sampaikan agar kita senantiasa berpegang pada prinsip Al Muhaafadzoh alal Qodiimis Shoolih wal Akhdzu bil jadiidil Aslah haruslah dapat kita pegang dan maknai dengan benar.

Ada beberapa poin mendasar tentang tulisan di atas.

  1. Memelihara kesalehan para pendahulu ( Ulama') adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh Pesantren untuk memelihara sebuah pengabdian dalam mengemban amanah kekhalifahan. Kesalehan para pendahulu merupakan standar baku sebuah pengabdian. Pengabaian atasnya mengakibatkan pemerosotan kualitas manusia sebagai sebaik-baik penciptaan.
  2. Pengetahuan yang dimiliki oleh para Ulama memiliki nilai lebih dibanding pengetahuan yang dihasilkan bukan olehnya. Ulama adalah pribadi yang sangat dekat dengan Tuhan Yang Maha Mencipta dan Memelihara. Pengetahuan mereka tentu bukan hanya sekadar hasil olah logika, akan tetapi ada unsur bimbingan ilahiyah di dalamnya. Dan karenanya sudut pandang pengabdian serta maslahat tidak pernah terlepas dari dalamnya.
  3. Penghargaan atas ulama sebagai pewaris para nabi haruslah dimotori pesantren. Jika pesantren meninggalkan para Ulama, maka parameter apa yang dipergunakan untuk menetapkan predikat santri bagi peserta didik yang menuntut pendidikan di lingkungan pesantren?
  4. Karena Islam adalah kaaffah, maka hukum Islam adalah Kaaffah pula. Maka aspek beban fiqhiyah tentu memiliki kaitan erat dengan standar kompetensi yang harus dimiliki manusia berdasar kategori usia. Mempelajari fiqh para ulama secara mendalam dan menjadikannya salah satu dasar serta spirit sebuah desain kurikulum tentu akan memunculkan nilai lebih yang mampu mengangkat kualitas pendidikan di negeri ini yang sedang mengalami keterpurukan.
  5. Pesantren, yang bahkan mencantumkan kata Salafi bagi label nya, apakah telah benar-benar berjalan dalam koridor salafus sholih dan perjalanan kesehariannya? Kejujuran dan semangat khidmat yang tinggi akan mampu menjawab ini dengan pas.
Mengulang apa yang penulis sampaikan di atas, tulisan ini masih merupakan pemikiran yang awal serta secara global. Akan tetapi secara moralitas dan cerminan sebuah akidah, mengikut kepada para Ulama tidak mungkin mengantarkana kita ke dalam suatu kondisi merugi.

Tantangan bagi kita bersama yang melabeli diri dengan predikat santri. Lebih-lebih label Kiyai.

( Ini hanyalah subuah upaya mengembangkan pemikiran, andai sebuah pemikiran lain berhadapan dengan apa yang aku sampaikan itu adalah hal yang biasa dan merupakan sebuah rahmat bagiku. Pengabdian pada-Nya, itulah tujuan utama bersama. Saling menghargai adalah kewajiban asasi. Salam hormat bagi semua pengunjung blog kami)


Usai Pengajian pagi.
Suasana lain lingkungan pondok yang rindang dan jauh

Sabtu, 14 Maret 2009

Tentang Blog pp nurul huda beratkulon

Pemenuhan kebutuhan rohani haruslah tidak dipandang berbeda, apalagi berseberangan dengan upaya pemenuhan kebutuhan jasmani. Upaya pemenuhan kedua hal tersebut dipandang oleh islam sebagai sebuah pengabdian. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani, kedua-duanya merupakan bentuk ibadah.

Da'wah islamiyah, yang dilaksanakan Ponpes Nurul Huda khususnya, memerlukan seperangkat pendukung, tak terkecuali sebuah media komunikasi.

Bersamaan dengan dilaksanakannya upaya ( boleh dianggap upaya besar ) penataan dan pengembangan da'wah oleh Ponpes Nurul Huda di lingkungan internal, webbsite dipandang sebagai satu kebutuhan yang harus diwujudkan.

Dimulai akhir Pebruari 2009, dengan bekal seadanya, webbsite / bolg "pp nurul huda beratkulon" mulai launching ke hadapan khalayak.

Dengan media ini, ponpes mengharapkan terbangunnya komunikasi yang lebih bagus antara pondok pesantren dengan segenap alumni maupun masyarakat luas, tak terkecuali lembaga, badan maupun instansi yang berkaitan dengan pendidikan maupun pesantren.

Hingga tulisan ini dipostingkan, Webbsite ini dapatlah dianggap baru merupakan langkah awal yang akan selalu dilanjut-kembangkan. Pada tahapan berikutnya telah direncanakan situs yang lebih bagus bagi media komunikasi pesantren melalui jalur internet. Lebih bagus dalam artian domain yang dimiliki memiliki nilai tinggi serta penataan situs yang lebih profesional serta dapat mewakili informasi tentang pesntren secara utuh.

Sehubungan dengan hal di atas, pengelola situs maupun pimpinan pesantren mengharapkan partisipasi aktif segenap pihak utamanya para alumni untuk ikut memberikan masukan riil bagi kemajuan situs ini. Situs ini membutuhkan sentuhan profesional dalam hal tata letak dan desain serta artikel - artikel yang bagus dan memberikan nilai lebih bagi pesantren secara umum serta penataan jalur komunikasi yang lebih lancar.

Dalam hal pengelolaan, untuk sementara ini, situs masih dimotori oleh cak imron seorang diri.

Langkah pasti pesantren, khususnya dalam pengelolaan situs ini mudah-mudahan mendapat dukungan yang memadai dan pada muaranya akan memberikan manfaat besar bagi bangsa sebagaimana pendiri pesantren mencanangkan pondasi da'wahnya.

Akhir dari artikel ini ada sekedar hadiah bagi para pengunjung. yang terhormat. Sekedar hadiah dimaksud ada di bawah ini;



Langkahku pasti
Tak perduli sejauh mana jarak mesti ditempuh kaki
Terjal jalan dan lelah sesungguhnya indah
Dan kemenangan sesungguhnya telah pasti.

Kancah perjuangan bukan hanya mengenal satu istilah
membunuh, karena sesungguhnya lawan tak akan berkurang jumlahnya
ia akan selalu bermunculan, bahkan di dalam diri kita
Badan rebah bersimbah darah dan nyawa terpisah
adalah kehormatan tiada banding manakala maut ditantang dengan berhadapan.
Berpaling dari kecamuk perang adalah watak pecundang
yang tak akan memiliki arti, walau setitik nilai

Aku bersenjatakan do'a
Berperisaikan tawakkal pada Yang Maha Kekal
Darahku adalah kemurahan Sang Pengasih
Pengabdian, hanya itu yang harus kulakukan.

Cak Imron, 14 Maret 2009

Kepada segenap alumni kami sampaikan :
  • Undangan untuk mengujungi situs pp nurul huda ini.
  • Permintaan untuk dapat memberikan masukan positif bagi perkembangan situs dan pp nurul huda secara umum.
  • Harapan untuk dapat mengisi situs dengan artikel yang sejalan dengan arah pemikiran sitius dan pondok pesantren. Tulisan dapat dikirim ke e-mail sebagaimana tercantum dalam profil kelembagaan pondok. Sesampainya di alamat kami akan menguploadnya ke dalam situs.
  • Mohon dukungan untuk memperkenalkan situs ini kepada sesama alumni dan pihak lain yang dianggap perlu.
Demikian dan terima kasih atas segala perhatian dan dukungan.

Kamis, 05 Maret 2009

PROFIL KELEMBAGAAN PONDOK

Nama Lembaga :
Lembaga Sosial dan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Huda
(Pondok Pesantren Nurul Huda )

Alamat Lembaga :
Jl. KH. Mansyur Beratkulon Kemlagi Mojokerto
Telepon 0321 - 7179343, 7179345, 7179347
E-mail : ali.imron040863@gmail.com

Badan Hukum / Akte Notareis:
Akte Notaris; Muhtar, SH. No 68.
Badan Hukum No;
Lembaga; 62.397.832.3602.000
Bank; Bank Syariah Mandiri Cabang Mojokerto, No. 0820047715

Pengasuh / Ketua lembaga :
KH. Ahmad Syifa'ur Romly.
Contact Number; 081553872138

Jumlah Santri:
Santri mukim 209 santri, putra - putri
Alumni aktif 272 santri, putra - putri

Tanah dan Bangunan :
Luas tanah, 11.500 M2 ( Milik sendiri )
Luas bangunan 1850 M2, meliputi asrama, musholla, kantor dan sarana MCK.

Kegiatan yang dikelola :
  • Madrasah Diniyah
  • Madrasah Hifdzil Qur'an
  • Pelatihan - pelatihan ( Manajemen, leadership, komputer dll )
  • Agribisnis & Kelompok Belajar Tani
  • Panti Asuhan
  • Majlis Dzikir ( Jam'iyah khususiyah Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah )
____________________________________________________________________________


Keterangan :
  1. Santri mukim adalah santri yang tinggal di asrama pondok pesantren. Sedangkan alumni aktif adalah para lulusan yang terhimpun dan secara rutin mengikuti kegiatan pondok pesantren. Kepada alumni aktif ini utamanya diberikan tambahan bekal bidang pertanian dan agribisnis serta pelatihan - pelatihan yang lain.
  2. Kegiatan agribisnis serta kelompok belajar tani digeluti secara aktif setelah pondok pesantren menerima bantuan program penanaman Cabe Merah dan Direktorat Jendral Hortikultura Departemen Pertanian. Bidang pertanian memang garapan utama pondok pesantren dalam hubungannya sebagai bidang kewirausahaan. Dalam waktu dekat, jika Allah berkenan, PondokPesantren akan memulai proyek pertanian terpadu yang akan dikerjakan bersama - sama dengan intansi terkait dan masyarakat. Sebuah upaya maju bidang pertanian yang diharapkan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas sumberdaya tani di lingkungan internal maupun eksternal Pondok Pesantren Nurul Huda

Suasana dalam kegiatan sekolah lapang Kelompok Belajar Tani Ponpes Nurul Huda, tampak Wakil Ketua Pondok bersama para petugas Dinas Pertanian ( Gambar Atas )


Gambar bawah kiri, poenanggung jawab teknis budi daya cabe sedang melakukan pengamatan.
Gb. bawah kanan, peninjauan lokasi budi daya seusai sekolah lapang bersama para peserta kelompok belajar tani ponpes.



Rabu, 04 Maret 2009

Visi Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Huda Besuk Beratkulon

Moto:

Janganlah engkau merasa rendah dan jangan pula berduka, ( karena ) sesungguhnya engkau adalah orang - orang yang luhur jika engkau adalah orang yang beriman.


Para salafus sholih adalah pribadi-pribadi yang mapan. Apa yang beliau-beliau sampaikan adalah pedoman yang tak lekang oleh zaman. Salah satu pedoman yang diwariskan salafus sholih adalah tuntutan untuk bisa menjaga kesalihan para pendahulu, "almuhaafadhoh alal qodiimis shoolih".

Maka, meski tanpa mencantumkan kata salafi dalam nama, Pondok Pesantren Nurul Huda melaksanakan pendidikan sebagaimana yang para salafus sholih telah lakukan.. Mendidik santri untuk(1)mampu berpengetahuan, (2)rajin dan terampil beramal dengan (3)landasan akhlaq. Tiga hal yang menjadi parameter utama sumber daya manusia untuk mampu mengemban amanah kekhalifahan di muka bumi.

Senada dengan hal di atas, para wali tanah Jawa memprasastikan 3 hal di atas sebagai uborampe upacara menanam ari-ari jabang bayi. Setidaknya prasasti ini dapat penulis jumpai di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Uborampe dimaksud adalah menyertakan pensil pendek dan kertas, jarum tangan plus benang serta alas dan penutup ari-ari dari daun waru.
Pensil dan kertas mewakili kemampuan baca dan tulis, jarum benang mewakili ketrampilan, sedangkan daun waru merupakan simbol dari rasa cinta. Prasasti, yang sangat simpel akan tetapi memiliki makna yang luas dan mendalam.

Kemampuan membaca dan menulis haruslah diartikan sebagai kemampuan mendeteks dan mengentrikan data.
Perbedaan nilai dan harga perangkat handphone ( misalnya ) terletak pada fitur ketrampilan perangkat dimaksud. Semakin terampil sebuah perangkat untuk menghasilkan kinerja serta makin banyaknya fitur yang dimilikinya, ia semakin bernilai dan berharga.
Sedangkan rasa cinta, ia adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap manusia agar ia memiliki makna dalam hidup serta mampu aktif mewujudkan kemaslahatan bagi diri sendiri maupun orang sekeliling.

Kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada sesama, kepada hasil karya, kepada Allah Sang Pencipta, haruslah dibangun rasa cinta. rasa cinta yang sangat universal.

Para wali penyebar Islam tanah Jawa, para salafus sholih, adalah pribadi - pribadi yang matang dan mapan. Pribadi yang mampu memandang kehidupan secara utuh dan menjabarkan pedomannya secara asasi dan mendasar, sehingga pedoman tersebut selalu sesuai dengan berputarnya waktu. Dulu, kini dan masa mendatang. Pedoman yang juga memberikan jaminan kebahagiaan kehidupan di dunia maupun kelak di akhirat.

Adalah fakta, negara - negara yang maju dalam hal pendidikan semisal Inggris dan Australia, beberapa tahun yang lalu, peneliti - peneliti mereka datang dan mempelajari pola pendidikan pondok pesantren salafi. Hasil penelitian ini kemudian mereka kembang terapkan. Dan mereka berhasil. Yang menjadi sebuah ironi adalah kita menganggap apa yang mereka terapkan dalam mendesain pendidikan adalah trade mark mereka dan kita ( baca, bangsa Indonesia ) adalah pengikut. Padahal yang terjadi sebenarnya, mereka belajar dari apa yang para salafus sholih dahulu telah terapkan dalam pola pendidikan pesantren.

Sangat disayangkan, kita bersama tidak pandai untuk menjaga warisan para leluhur serta melestarikannya.

Pondok Pesantren Nurul Huda Beratkulon meneguhkan cita - cita untuk dapat mewarisi kearifan para pendahulu dan melestarikannya. Al-Muhaafadhoh 'alal Qodiimis Shoolih. Semoga 'inayah dan taufiq Allah selelu menyertai setiap gerak dan langkah mulia ini. Amin.

Cak Imron.

Pengikut

Mengenai Saya

Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia